kasus-kasus aspek hukum (untuk mahasiswa NIM Ganjil_kelas A)

KLMI Dipailitkan

---

motomatic

11-18-2008, 11:12 AM

JAKARTA: PT San Ching Indonesia, pemasok produk untuk keperluan otomotif, melayangkan permohonan pernyataan pailit terhadap PT Kymco Lippo Motor Indonesia, karena mempunyai utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih.

Dalam permohonan pernyataan pailit yang terdaftar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 9 Oktober 2008, San Ching menuding Kymco belum membayar utang pemesanan barang, terhitung dari Mei hingga Juli 2008, yang nilai totalnya Rp502,289 juta.

Pemohon melalui kuasa hukumnya, Wahyudin, juga menyertakan kreditor lain dalam permohonan pernyataan pailit tersebut, yakni PT Yi Shen Industrial dengan piutang Rp585,884 juta, PT San Tsen Dai dengan piutang Rp81,533 juta, dan PT Kwang Yang Motor Co Ltd dengan piutang US$21,859 juta.

Kemarin, sidang permohonan pailit yang dilayangkan San Ching terhadap Kymco kembali digelar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dengan agenda penyerahan tanggapan dari pihak Kymco atas permohonan pailit tersebut.

Salah satu kuasa hukum Kymco, Abimanyu K. Wenas, dengan tegas menolak pernyataan San Ching, terkait dengan permohonan pailit tersebut. Pasalnya, pihak Kymco telah membayar lunas semua tagihan tersebut.

Pembayaran tersebut, katanya, dilakukan dengan cara transfer melalui rekening Bank Lippo Cabang Cikarang, tertanggal 28 Oktober 2008. Pihak Kymco telah memberitahukan kepada San Ching mengenai pelunasan tersebut, melalui Surat Pemberitahuan No. 003/ KLMI/XI/2008, tertanggal 3 November 2008.

Dengan demikian, menurutnya, jika pembayaran utang telah dilakukan secara lunas dan menyeluruh, dalam hal ini San Ching tidak lagi berkapasitas sebagai kreditor dan Kymco tidak berkedudukan sebagai debitor.

Di bagian lain, dia menyangkal pernyataan San Ching yang menuding perusahaan tersebut sedang dalam kondisi kesulitan likuiditas, serta menyebutkan bahwa Kwang Yang Motor sama sekali bukanlah merupakan kreditor lain.

Menurut catatan Bisnis, pemegang saham Kymco terdiri dari Kwang Yang Motor yang menguasai 75% saham dan PT Metropolitan Tirtaperdana (MTP) yang memiliki 25% saham Kymco.

Dinyatakan bersalah

Beberapa waktu lalu, Metropolitan mengajukan gugatan terhadap Kwang Yang Motor, karena perusahaan asal Taiwan itu dituding melakukan tindakan sewenang-wenang sebagai pemegang saham mayoritas.

Dalam perkara itu, PN Bekasi dalam putusan tertanggal 10 Maret 2008 menyatakan Kwang Yang Motor bersalah dan menghukum perusahaan itu membayar ganti rugi kepada Metropolitan.

Terkait dengan pernyataan pihak Kymco yang mengklaim telah membayar lunas seluruh tagihan, kuasa hukum San Ching, Wahyudin, menyebutkan pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada majelis hakim PN Jakarta Pusat.

"Mereka bayarnya kapan? Kita serahkan saja putusannya kepada majelis hakim," katanya seusai sidang, kemarin.

Perkara di antara kedua pihak berawal ketika San Ching-perusahaan yang bergerak dalam bidang produk jadi atau semiproduk, bahan mentah, alat cetak aksesori, dan barang terkait dengan otomotif motor-menuding Kymco belum membayar tagihan pemasokan barang, untuk tagihan Mei 2008 sebesar Rp118,25 juta, tagihan Juni 2008 Rp136,14 juta, dan tagihan Juli 2008 Rp247,89 juta.

Pemohon pailit mengklaim telah mengirimkan surat tagihan sebanyak dua kali, yakni pada 18 Juli 2008 dan 15 Agustus 2008. Akan tetapi, menurut pemohon, hingga permohonan pailit didaftarkan di PN Jakarta Pusat pihak Kymco belum melunasi kewajiban tersebut.

Dalam permohonan pernyataan pailit itu, pemohon juga menyebutkan mengenai kesulitan likuidasi. Hal tersebut, menurut pemohon, ditandai dengan seringnya para buruh Kymco yang menuntut pembayaran upah yang terlambat, dan utang kepada kreditor yang belum dibayarkan. (elvani@bisnis.co.id)

Oleh Elvani Harifaningsih
Bisnis Indonesia

link : http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/hukum-bisnis/1id88796.html

DIMINTA:

Bahas kasus diatas dikaitkan dengan materi-materi setelah UTS mata kuliah aspek hukum dalam bisnis